English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 24 Januari 2014

Produksi Gabah Dipastikan Turun Akibat Banjir

KARAWANG, RAKA - Selama banjir berlangsung di 28 kecamatan, diantaranya terdapat 9.698 hektare areal pertanian teknis terendam dari realisasi tanam seluas 60.614 hektare. Termasuk 15.761 hektare lahan persemaian ikut pula tersapu banjir.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunak), Kadarisman, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD, Kamis (23/1). "Rencana tanam pada tahun 2014 ini seluas 97 ribu hektare. Umur tanaman yang terendam dari 1 hari sampai 80 hari. Kami belum bisa memastikan jumlah kerugian dari dampak banjir. Ini baru diketahui setelah banjir surut. Nanti ada tim yang memantau dan menghitung kerugian," paparnya.
Beban kerugian yang diderita petani, Kadarisman katakan, dinasnya sedang berupaya untuk menyediakan bantuan benih dengan anggaran yang telah disiapkan APBD Karawang. Selain itu, pihaknya juga mau meminta tambahan bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN) yang bersumber dari APBN. Termasuk ada sumbangan yang dijanjikan BUMN, BUMS, serta lembaga lain yang peduli terhadap pertanian di Karawang.
Mengenai kerusakan beberapa titik jaringan sekuder dan tersier yang turut terseret luapan banjir, Kadarisman berjanji akan melakukan perbaikan. Berikut rehabilitas lahan kritis di darat maupun di pantai, serta beberapa program lainnya agar banjir tidak terus merendam area pertanian teknis. "Bila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah lahan pertanian yang terendam banjir lebih sedikit. Waktu itu hanya 10 kecamatan dengan jumlah kerugian Rp 3,703 miliar dari tanaman yang gagal panen seluas 2.116 hektar,� urainya lagi.
Penjelasan lain dikemukakan Kepala BP4K, Nachrowi M. Nur. Menurutnya, tanam ulang paska banjir nanti tergantung kondisi iklim cuaca yang belum stabil. "Dulu September hujan mulai turun, sehingga Oktober jadwal tanam dimulai. Sekarang iklim terus berubah. Menanggapi kondisi demikian, Ketua Komisi B DPRD, Yoes Taufik, menyarankan, jadwal tanam yang diberikan pemprov mesti dievaluasi, disesuaikan dengan perubahan iklim. "Pemerintah tetap berkewajiban memperhatikan ketersediaan pangan di Karawang. Banjir yang melanda 23 kecamatan pasti bakal mengurangi produksi gabah kita," sarannya mengingatkan. (vins)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar