Camat Cikampek, Asep Supriadi saat disambangi RAKA, membantah adanya korban meninggal saat banjir melanda. Orang nomor satu di Cikampek itu mengaku tak mendapat laporan sama sekali soal kejadian tersebut. "Jadi perlu saya perjelas, bahwa informasi meninggalnya warga di Dawuan Timur khususnya di Pawarengan tidaklah benar. Sehari setelah isu itu saya terima, langsung kita tanyakan kepada kepala desa, kebetulan tadi juga yang bersangkutan ada disini, kades menjamin bahwa itu hanya isu,"tegas camat.
Ia mengakui daerahnya merupakan daerah langganan banjir yang acap kali melanda tatkala musim hujan tiba. Ia menyebut ada 4 desa yang kerap kebanjiran, yakni, Dawuan Timur, Kamojing, Cikampek Selatan dan Dawuan Tengah. "Tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa sebagaimana yang santer terdengar sehari kemarin," sambungnya.
Ia juga sudah memantau satu demi satu desa yang selama ini rawan terdampak. Camat bekerja melakukan monitoring banjir mengingat wilayahnya paling sering dilanda banjir besar jika sungai mengalami kelebihan debit air dan meluap. "Berbagai upaya sudah kami lakukan, termasuk membersihkan sampah di sungai Cikaranggelam dan sifon. Bahkan khusus sifon, BBWS sudah pernah melakukan normalisasi agar air lancar mengalir satu tahun yang lalu. Tapi sekarang sudah numpuk lagi sampahnya," tukas camat.
Tak hanya itu, pemerintah kecamatan juga sudah membentuk kepanitian dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Cikampek untuk bahu membahu mengangkut sampah. "Kemarin sudah kita bentuk panitianya. Mereka nanti akan bekerjasama untuk mengangkut sampah dan membersihkan aliran sungai,"sambung dia lagi.
Sebelumnya, muncul kabar yang menyebar melalui akun sosial tentang kematian salah satu warga Pawarengan akibat kedinginan saat banjir melanda. Tak ayal, postingan ini membuat geger dunia maya. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar