Melihat itu, budaya kearifan lokal dalam pelestarian hutan oleh masyarakat harus diakui dan dipertahankan, karena memiliki konsep konservasi atas lingkungan sendiri. Hal ini memungkinkan dilakukan langkah pemeliharaan hutan sejalan dengan program pemerintah untuk mengkonservasi hutan. "Sejak bangsa ini aman dari Barisan Rakyat (BR) saya sudah mulai tinggal di sini. Namun untuk tinggalnya waktu atau tahun berapa saya pindah ke sini saya lupa, namun yang jelas saya tinggal di sini sudah sejak lama," tutur Koman (85) saat dikonfirmasi di tempat tinggalnya di kawasan hutan milik rakyat kawasan gunung Rungking, Desa Cigunungsari, belum lama ini.
Diceritakan oleh orang tua tersebut, dirinya lebih memilih tinggal di tempat tersebut, sebab lebih tenang serta tidak merepotkan orang lain. Tak hanya itu, orang tua ini juga menceritakan manfaat hutan bagi manusia. Namun keberadaan dia sendiri bukan hanya menerima manfaat dari hutan tersebut, akan tetapi dia juga merasa mempunyai kewajiban keberadaan hutan terutamam hutan yang ada di atas tanah negara, sebab jika untuk menghidupi atau nafkah, dia merasa cukup atas hasil panen dari tanaman di atas tanah miliknya sendiri, bahkan terkadang banyak lebihnya hingga dalam menjaga hutan yang ada merupakan sebuah pengabdian terhadap hutan.
Diterangkannya, hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan. Artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
Diketahui, sumber daya alam artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan. Juga menjadi wilayah wisata alam, sebab sampai hari ini pengunjung selalu ada yang sengaja datang ke tempat tersebut. Artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, maupun etika. "Saya berharap pada pemerintah serius dalam menangani segala macam permasalahan, terutama tentang hutan," ujarnya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar