English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 17 Januari 2014

Warga Desa Cibening Segel Pabrik

BUNGURSARI, RAKA - Puluhan warga asal Kampung Mekar Jaya, Desa Cibening Kecamatan Bungursari, menyegel PT. Utama Kimia Raya yang berlokasi di desa tersebut.

Sejumlah warga yang merasa kesal ramai-ramai mendatangi perusahaan tersebut, dan langsung memasang spanduk digerbang utama perusahaan. Sebagai bukti kekecewaan terhadap pabrik yang tidak menghiraukan keluhan dan usulan warga beberapa waktu lalu. "Produksinya bau, mencemari pernafasan warga sekitar, kitakan kesal. Warga resahlah, karenakan dibelakang pabrik itu ada sarana olah raga sama tempat bermain anak-anak," kata Yayaf Sohendi, Ketua Karangtaruna Desa Cibening.
Usulan warga ke pihak perusahaan lanjut Dia, tidak hanya dilakukan perorangan. Melainkan pihak aparat desa yang menampung keluhan dari masyarakat yang mencium bau yang berasal dari perusahaan sudah mendatanginya. Namun, upaya tersebut ternyata tidak membuahkan hasil. "Pabriknya tertutup, wajar juga kalau kita ngecek kedalam takutnya pabrik apa gitukan. Dan ternyata ini pengolahan limbah karet, direka ulang. Bagian rijek, atau yang nggak kepake diolah kembali menjadi serbuk. Gimana ga bau," paparnya.
Di tempat yang sama Kepala Desa Cibening Agus Sofian menjelaskan, tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan bau tak sedap tersebut. Baik masyarakat yang menyampaikan keluhannya ke aparat desa tingkat RT, RW, dan Dusun. "Sudah lama, bukan sekarang saja masyarakat mengeluh. Bahkan kita juga sudah menyampaikannya ke pihak perusahaan melalui perwakilan," terang Agus.
Pihaknya mengaku, beberapa upaya yang telah ia lakukan. Dengan melporkan hal tersebut ke pihak Kecamatan Bungurasari, dan mengkordinasikan keberadaan pabrik tersebut ke Dinas terkait. "Kita kumpulkan tanda tanggan dari warga yang merasa terganggu dengan perusahaan, dan tanggal 9 Januari kemarin kita rapat di kantor BPMTSP, di hadiri oleh perwakilan kecamatan, dan Disperindag. Tapi perwakilan perusahaan nggak datang. Dan ternyata setelah diteliti perizinanya ada penyimpangan," tutupnya. Sampai berita ini diturunkan, warga masih tetap menunggu pihak perusahaan agar bisa melaksanakan audiensi dengan masyarakat. (awk)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar