Ini perhatian bagi anda yang memiliki anak perempuan, karena Dinas Sosial Kabupaten Karawang melansir, tidak sedikit remaja putri yang berhasil digaruk saat mereka tengah bermesum ria di sejumlah kamar hotel.
Diakui Kabid Pemulihan dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang Ruchimat, hal ini terjadi akibat terlalu bebasnya pergaulan anak muda saat ini. Untuk itu dia mengingatkan para orangtua agar selalu mengawasi remaja perempuan dengan ketat.
Disebutkannya, pesatnya perkembangan daerah ini secara perlahan mulai merubah gaya hidup. Tidak sedikit remaja yang terjerumus ke pergaulan bebas. "Harusnya ada pembinaan di usia produktif. karena yang rentan pergaulan bebas ini usia produktif. Awalnya hayang nyoba, rasa penasaran, gaul dengan rekan-rekannya, lewat obrolan, media elektronik, hp, atau internet. Itu cepat," ujarnya ketika berbindang dengan RAKA, Kamis (12/2).
Menurutnya, awal dari rasa penasaran dan coba-coba ini berlanjut menjadi sebuah gaya hidup. Bahkan tak jarang yang terjerumus ke pergaulan bebas. Ironisnya lagi, ada sebagian di antara mereka yang terlena dan menjadikan seks bebas menjadi sebuah profesi. "Berawal dari rasa senang dan penasaran, jadi temen ngobrol dan makan, dikasih uang jadi weh keenakan. Jadilah profesi," bebernya.
Diakuinya, anak-anak belia yang berprofesi menjadi penjaja seks komersial ini jumlahnya terus bertambah. Namun biasanya mereka terselubung. Menurutnya, ini terjadi lantaran minimnya perhatian orangtua. "Ini memang terselebung. Ya jadi kadang-kadang model orang-orang kerja, jauh dari keluarga," kata dia.
Yang membuatnya lebih miris, saat ini ajang transaksi seksual dilakukan di kos-kosan, karena dianggap aman dari sergapan aparat keamanan. "Kosan-kosan memang disinyalir dijadikan tempat (berhubungan intim)," sebut Ruchimat.
Data pihanya selama beberapa kali menggelar operasi di hotel memang ada sebagian perempuan muda yang diduga sebagai PSK. Setelah itu Ruchimat langsung membawa perempuan yang tertangkap basah berhubungan tanpa disertai surat nikah di kamar hotel ini ke panti sosial. "Memang hasil dari operasi itu langsung kita lakukan pembinaan," tuturnya.
Soal bentuk pembinaan ini, biasanya berupa pelatihan kecakapan hidup. "Bentuknya kerajinan menjahit, kerajinan tangan, merias pengantin, kemudian tata boga. Itu di Pasar Rebo Jakarta, Cibadak Sukabumi dan Palimanan Cirebon. Yang (terjaring razia) langsung kita lakukan pembinaan," tegasnya.
Sayangnya, tak jarang di antara mereka yang sudah diberikan keahlian namun tetap terjerumus lagi. "Tapi ada yang gak kapok mungkin merasa enak, makanya banyak yang kembali lagi bekerja seperti itu," sesalnya.
Berdasarkan catatan pihaknya, selama 2013 sudah melakukan pembinaan terhadap 76 orang. 6 orang di antaranya diberikan bantuan stimulan. Pembinaan di lokasi prostitusi sebanyak 40 orang, pembinaan di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur sebanyak 36 orang, serta bantuan stimulan diberikan kepada 6 orang. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar