English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 22 Januari 2014

Karawang Hanya Dapat Jatah Rp 1 Miliar

KARAWANG, RAKA - Pemerintah Kabupaten Karawang mendapatkan kucuran dana senilai Rp 1 miliar untuk penanggulangan bencana dari Pemerintah Pusat, Selasa (21/1) kemarin. Ini diketahui setelah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan mengunjungi tempat pengungsian warga Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, di kawasan pertokoan Terminal 163.

"Kami akan bantu, segala ajuan solusi yang datangnya dari bupati dan gubernur akan kami tindak usai surut bencana ini," ujar SBY.
Pada kesempatan itu, SBY juga menerima laporan Gubernur Ahmad Heryawan dan Bupati Ade Swaramengenai titik-titik banjir di Jawa Barat dan Karawang. Menurut Ade, terjadi tanah longsor di Karawang selatan pada 9 Januari lalu. Kemudian disusul puting beliung yang menghantan 10 desa dan merusak sekitar 1000 rumah. Belum selesai, muncul banjir yang menenggelamkan 173 desa dari 28 kecamatan. Kendati banjir di Karawang sudah berangsur surut, Presiden mengingatkan bahwa cuaca buruk belum berakhir. "Ini belum aman. Jaga-jaga dan cepat bertindak sebagaimana yang kita lakukan sekarang ini,� sambung Presiden.
Presiden juga meminta pemerintah daerah serius menangani korban bencana dan pengungsi, termasuk harta benda dan rumah warga. "Instruksi saya, segera gunakan sumber logistik, sumber daya," kata Presiden yang sempat dikritik habis-habisan karena memilih ke Bali mengurusi partainya, daripada meninjau korban banjir di daerah.
Lanjut kata SBY, dia telah menerima laporan kondisi banjir dari beberapa daerah. Dia juga telah menginstruksikan kepada kepala daerah untuk melakukan penanganan secara cepat. "Saya telepon Jokowi, Ahmad Heryawan, Gubernur Sumut, Gubernur Sulsel dan hari ini saya konsolidasi dengan pemimpin daerah Jambi, Bengkulu, Jateng, Maluku. Prinsipnya semua diatasi," katanya.
Sementara itu, bersamaan kedatangan SBY ke Karawang, gelombang pengungsi warga korban banjir Karanglihgar kembali terjadi. Karena luapan air Sungai Cibeet yang sempat surut Senin (20/1) malam, datang lagi.
Kendati puluhan rumah lainnya sejak banjir menggenangi pemukiman warga di Dusun Pangasinan, Jumat (17/1) malam, tetap tergenang air hingga tersisa ketinggian sekitar 1 meter dari sebelumnya sampai 2,5 meter. Sedangkan kondisi di sepertiga rumah warga sempat surut. Air banjir yang masih tersisa dimanfaatkan warga untuk bersih-bersih rumah, dan semua perabotan rumah tangga. Namun, nyatanya hujan lagi-lagi turun mengguyur dari Senin malam (20/1) hingga Selasa sore (21/1). Akibatnya, rasa lelah warga yang baru saja membersihkan rumah tanpa guna setelah banjir mengepung lagi pemukiman mereka. Terjadinya gelombang pengungsi di kala para petinggi di provinsi ini maupun Kabupaten Karawang sedang sibuk mendampingi SBY, yang turun melihat banjir di jalan intercahnge Karawang Barat. Kendati sempat turun melihat air yang merendam pesawahan di sekitarnya, orang nomor satu di negeri ini lebih memilih enggan meninjau langsung rumah-rumah rakyatnya yang sedang terendam. (vid/vins)



Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar