Agus Tani (40), warga Kampung Greudeug, Desa Kertasari mengatakan, adanya SDA sangat penting untuk kehidupan. Oleh karena itu, kelestariannya harus tetap dijaga. "Sebenarnya, sebanyak apapun orang yang tinggal di dunia ini, alam ini tidak akan kehabisan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu, asal dengan syarat tidak bersifat serakah atau tamak. Sebab jika seseorang serakah, akan melakukan apa saja tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan kemudian, namun lebih mementingkan pribadi atau keuntungan semata," katanya pada RAKA, belum lama ini.
Seharusnya, pengelolahan SDA dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, tetapi di sisi lain pengelolahan SDA tersebut dapat menggangu keseimbangan ekologi. Pengelola SDA harus benar-benar memerhatikan sifat-sifat SDA itu sendiri. Artinya, SDA yang dapat diperbaharui atau yang tidak dapat diperbarui, pasti akan berbeda dalam penggunaannya. "Pengelolahan sumber daya yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab, sangat penting dilakukan agar di masa mendatang sumber daya alam yang ada masih bisa dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya," terangnya.
Pria yang juga wirausahawan ini menganalogikan dengan apa yang selama ini dilakukannya, seperti membuat pembibitan pohon, selain menjual juga di tanam di sejumlah tempat dan kini sedang melakukan penjarangan, dengan harapan akan tumbuh lebih baik lagi. Namun di ceritakannya, dengan penjualan bibit dan kini penjarangan pun tetap menghasilkan uang dan juga menyerap tenaga kerja. Maka menurutnya, hal ini merupakan pemanfaatan SDA yang akan terus memberikan keuntungan dan tidak ada kerusakan yang merugikan.
Berbeda jika pemanfaatan SDA dengan membuat galian yang hanya meraup keuntungan satu kali saja, namun kerusakannya lebih besar. Bahkan jika di hitung secara ekonomi dari keuntungan galian dengan dampaknya lebih besar kerugiannya, hanya saja kalau keuntungan hanya di nikmati oleh segelintir orang, tapi kerugiannya di rasakan oleh semua. "Maka sangat berbeda dengan jika lahan tersebut di tanam, sejak mulai tumbuhnya saja sudah memberikan manfaat pada semua seperti menghasilkan oksigen yang bebas di hisap oleh siapapun. Hingga kalaupun jumlah uangnya tidak seperti penambangan, tapi tidak ada yang dirugikan," terang Agus. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar