KARAWANG, RAKA - Ratusan pengungsi korban banjir di halaman parkir Ruko Telkomsel, Jalan Interchange 163, Karawang Barat mulai terserang penyakit gatal-gatal dan diare. Selain kelelahan para korban banjir juga terserang pegal-pegal.
Seperti diinformasikan, banjir yang sudah melanda Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, selama tiga hari terakhir, menciptakan arus pengungsi di posko pengungsian bersama ratusan warga lainnya yang pemukimannya juga terendam banjir. Akibat minimnya air bersih ditempat pengungsian dan air yang tercemar limbah, hal ini mengakibatkan warga terserang penyakit gatal-gatal dan diare.
Seperti diakui nenek Ijah (80) warga yang ikut mengungsi di pos pengungsian Ruko Telkomsel. Ia mengaku sejak banjir melanda rumahnya tiga hari terakhir membuat tubuhnya merasa kelelahan, bahkan tubuh nenek tua ini tidak dapat berjalan karena pegal-pegal. "Sakit seluruh tubuh dan pegel-pegel," katanya usai pemeriksaan kesehatan.
Sementara itu pengungsi lainnya Roni (38) mengaku gatal-gatal pada kakinya setelah banjir melanda pemukimannya. Menurutnya karena sering kali berada didalam air membuat kakinya terserang kutu air. "Gatal-gatal kaki saya, kutu air," imbuhnya.
Sementara itu Kepala UPTD Puskesmas Wadas, Nenden Marlina mengatakan, sejauh ini memang para pengungsi mengeluhkan gatal-gatal dan diare. Saat ini warga yang korban banjir yang mengeluhkan penyakit gatal-gatal perhari bisa bisa mencapai ratusan orang. "Kebanyakan gatal-gatal dan diare, perhari bisa mencapai 180 pasien," akunya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Asep Hidayat Lukman mengatakan, saat banjir ini memang penyakit gatat- gatal sangat mendominasi diderita oleh korban banjir. Hal itu disebabkan karena kandungan air yang sudah tercemar berbagai zat kimia. "Hampir seluruhnya memang karena gatal -gatal. Kalau kulit kan tercemar limbah - limbah pembuangan di rumah tangga, campur kuman dan kimia, dan gatel di kulit ini masih mendominasi," bebernya.
Dalam kondisi seperti ini, Asep menyarankan agar adanya ketersedian air bersih sehingga untuk meminimalisir gatal-gatal akibat air banjir. "Antisipasi susah, karena banjir kan kontak langsung dengan air. justru ketersediaan air bersih yang dibutuhkan, musim banjir penyediaan air bersih harus siap," kata dia, seraya mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir soal obat karena stok obat sudah tersedia, dan dipastikan aman.
Dijelaskan juga, untuk posko kesehatan saat ini sudah tersebar di posko pengungsian yang kapasitasnya besar. Namun jika tidak tercover, maka puskesmas keliling di intensifkan dengan berkeliling dua kali selama satu hari. "Yang terbesar pengungsianya itu buat posko, kalau yang tidak puskesmas keliling pagi dan sore agar bisa akses kesehatan," tandasnya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar