TIRTAMULYA,Sekitar Karawang- Kepala Desa Karangsinom, E. Ahyat, mengaku kesulitan dengan pola penyebaran beras miskin (raskin) yang kerap dihadapi saat turun ke desa. Pasalnya, banyak warga yang sebenarnya mampu malah justru turut serta meminta jatah. Ahyat pun mengaku enggan berdebat panjang dan memilih jalan tengah dan memberi jatah bagi si kaya dengan alasan keadilan.
Ahyat mengungkapkan bahwa, dari total Raskin yang diterimanya sebanyak 8,6 ton untuk 2500 warga yang tersebar di 3 dusun yakni dusun 1, dusun 2 dusun 3, masih terdapat sekelumit persoalan dalam distribusi. Sebab, ada orang mampu juga meminta haknya untuk mendapat beras miskin. "Ya mau gimana lagi, akhirnya saya juga kasihkan dengan beragam alasan yang dikemukakan mereka. Padahal mereka rumahnya bagus, motornya bagus, eh malah minta raskin juga," cibirnya.
Kuota terbanyak raskin di wilayahnya yakni berada di Dusun 3 dengan sebaran perkiraan mencapai 1200 kepala keluarga (KK). "Hampir sama semuanya, yang kaya juga minta. Sebab kalau tidak saya kasih nanti kalah pasirik-sirik, jadi biar adil saya bagikan semua," kata Ahyat.
Saat disinggung pola distribusi raskin selama ini, ia mengakui bahwa tak ada halangan sama sekali. "Kita normal tidak ada tunggakan untuk harga jual per liter Rp 2000. Dengan rincian kita adakan dana sosial ke masyaSekitar Karawangt yang dikumpulkan seribu dari 1 KK penerima. Jadi kalau ada yang meninggal akan dapat santunan Rp 300 ribu," tambahnya.
Dilanjutkannya, stok beras tidak terganggu, kendati Tirtamulya dihajar banjir beberapa waktu kemarin. Walaupun demikian, sawah yang menjadi tulang punggung petani disana terkena imbas. "Hampir 50 hektar terserang hama sundep, semuanya putih, makanya hasil panen juga anjlok, biasana panen per hektar 6 ton jadi 2 ton," ungkap pria itu.
Untuk mencegah hal serupa, pihaknya sudah kedatangan tim PPL dari Dinas Pertanian Karawang. "Kemarin sudah ada tim PPL datang memberikan penyuluhan ke tiap-tiap gapoktan, cuma saya tidak terlalu mengikuti, barangkali penyuluhan soal hama ini. Mudah-mudahan tidak berlangsung lama," pungkasnya. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar