Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cilamaya Wetan Iwan Badarudin mengatakan, sudah sekitar 5 tahun terakhir warga Tengkolak membuat bubu rajungan. Kegiatan ini dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Bahari yang ada di wilayah tersebut. "Membuat bubu rajungan ini melibatkan seluruh warga, jadi semua warga ikut aktif. Ini sudah dikelola sekitar 5 tahun terakhir," katanya.
Dalam sehari, lanjut Iwan, warga bisa menghasilkan 1000 bubu. Selain untuk menangkap rajungan, bubu yang dibuat warga tersebut bisa menangkap keong. "Kekuatannya bisa satu tahun. Bubunya praktis, dibuat dengan anyaman benang yang dipasang ke besi, bisa dilipat juga. Nelayan-nelayan sudah banyak yang menggunakan bubu buatan warga Tengkolak ini," tuturnya.
Hanya saja, tambah dia, pemasarannya belum maksimal. Sejauh ini, pemasaran bubu baru dari mulut ke mulut. Salah satu kendala iannya yaitu kurangnya modal dan bahan baku. Saat ini, bahan baku yang digunakan diambil dari luar Karawang. "Kalaupun ada yang mesen banyak, kita tak bisa memenuhinya. Bukan karena warga gak mampu buat, tapi karena memang modalnya gak ada. Bahannya juga diambil dari Cakung. Ini yang menjadi kendala, sehingga bubu ini belum berkembang pesat pemasarannya," ucapnya.
Iwan meneruskan, bantuan ari pemerintah sudah ada, tapi hal tersebut belum memenuhi kebutuhan perajin. Oleh karena itu, dia mengharapkan bantuan dari pihak lain untuk membantu mengembangkan kerajinan bubu rajungan yang dikerjakan oleh warga Tengkolak. "Saya berharap ada yang membantu permodalan dan pemasarannya. Kalau prospeknya bagus, sejauh ini hanya dari mulut ke mulut saja pemasarannya. Kerajinan ini sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kalau dikembangkan lagi akan sangat bagus," pungkasnya. (asy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar