English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 12 Maret 2014

PPK Tegalwaru Target Partisipasi Pemilu 100 %

TEGALWARU, RAKA - Sampai saat ini masih banyak masyarakat di Kecamatan Tegalwaru yang belum mengetahui tata cara memilih dalam pemilihan umum legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Padahal, tujuan dari Pemilu adalah mengoptimalkan partisipasi masyarakat untuk mensukseskan pesta demokrasi yang digelar. 

Hal itu diungkapkan Khoerudin, Warga Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, kemarin. Dia juga menilai, selain partisipasi pemilu pemahaman masyarakat terhadap demokrasi juga harus dibangun. Hal itu dianggap perlu sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak suaranya. "Masyarakat harus paham bahwa saat menggunakan hak suaranya pada saat itu juga dia turut menentukan nasib bangsa dan negaranya," ucapnya, kemarin.

Khoerudin yang juga ikut dalam pemilihan calon anggota legislatif ini menambahkan, seharusnya sosialisasi yang saat ini masih terus terus dilakukan bisa mengarahkah para pemilih menjadi pemilih yang cerdas. Terlebih dengan perubahaan materi kertas suara sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya. "Selain tidak ada foto calonnya, sekarang tidak ada lagi kertas suara yang tidak syah. Sementara pemilihpun tidak lagi dibingungkan untuk menentukan pilihannya. Cukup dengan melihat gambar partainya saja maka aspirasi pemilihpun sudah langsung tersampaikan," ucapnya.
Khoerudin menyampaikan, kendati demikian hal yang tetap dianggap penting adalah bagaimana mengarahkan masyarakat untuk menjadi pemilih yang baik dan benar. Sehingga apa yang dilakukannya dapat memberikan kontribusi pada peningkatan masyarakat yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta melaksanakan pemilihan dengan benar. "Salah satu indikator keberhasilan negara dalam menjalankan roda pemerintahan adalah ditiap program yang diselenggarakan harus mendapat dukungan masyarakatnya, dan pemilu adalah salah satunya," ungkapnya.
Diharapkan melalui berbagai sosialisasi yang dilakukan partipasi masyarakat akan mencapai 75 persen dan maksimalnya 100 %. Jika dukungan tersebut mencapai dari 75 %, berarti sebagian besar warga Negara ini mendukung program pemerintah. Berbeda bila dukungan cuma mencapai kurang dari 50 persen, berarti jelas program pemerintah itu sudah tidak didukung oleh masyarakat, sehingga indikaktor kegagalan negara menjalankan roda pemerintahan juga besar.
Jejen Alami SPdI., anggota Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tegalwaru saat diminta komentarnya, terkait sosialisasi pemilu, mengatakan, untuk sosialisasi cara mencoblos dengan baik dan benar sampai saat ini baru disampaikan sesuai informasi yang diterima petugas. Baik yang disampaikan dalam bimtek maupun pengetahuan dari membaca. Bahkan dalam permasalahan tersebut, jika ada caleg yang melakukan sosialisasi cara pencoblosan secara kelembagaan, diakui Jejen, pihaknya merasa terbantu.
"Sosialisasi caleg kepada masyarakat mengenai cara mencoblos dengan baik dan benar tidak menyalahi aturan. Karena pada dasarnya semua caleg harus memperkenalkan diri. Mulai dari visi, misi hingga program-program kerakyatan yang menjadi program mereka nantinya," ucapnya. Jejenpun berharap dengan banyaknya Caleg pendidikan tentang pemilupun dapat tersampaikan dengan baik.
Sementara calon pemilih Hasan (72) warga Kampung Tipar, Desa Kutamaneuh yang juga tokoh masyarakat setempat mengaku, sampai saat ini dirinya belum tahu ada perubahan jumlah partai, cara memilih bahkan perubahan pada gambaran kertas suara yang akan digunakan. "Saya belum mengerti tata cara pemilu sekarang. Tapi saya tetap berharap semoga pemilu ini dapat menjadi harapan bagi terjadinya perubahan yang lebih baik lagi," ucapnya. (ark)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar