English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Senin, 17 Maret 2014

Soal 'Pinjam Bendera CV' Proyek Gedung SMKN 1 Tirtajaya

PK KNPI Desak Klarifikasi
Ketua KNPI Karawang

Setelah dibut-sebut ada pengurus KNPI Karawang yang terlibat proyek 'amburadul' bangunan SMKN 1 Tirtajaya, pengurus kecamatan (PK) KNPI Tirtajaya mendesak Ketua KNPI Karawang segera memberikan penjelasan soal dugaan itu.

ADANYA dugaan peminjaman bendera CV Nusa Raya yang ditenggarai milik seorang Pengurus KNPI Karawang oleh pemborong pemenang tender lelang SMKN 1 Tirtajaya, membuat PK KNPI Tirtajaya merugikan citra lembaganya di tengah-tengah masyarakat Tirtajaya. Karenanya, PK Tirtajaya minta penjelasan secepatnya dari Ketua KNPI Karawang.
Hal itu diungkapkan Ketua PK KNPI Kecamatan Tirtajaya, Aan Karyanto kepada RAKA kemarin. Diakuinya, munculnya pernyataan Ketua Komite SMKN 1 Tirtajaya, Muktar yang menyebut-nyebut pengurus KNPI Karawang harus disikapi cepat oleh Ketua KNPI Karawang.
"Jika tidak segera dijelaskan, citra jelek akan diterima KNPI Tirtajaya. Kita meminta penjelasan cepat oleh ketua. Jangan sampai apa yang sudah mengemuka ke publik membuat stigma negatif terhadap pengurus KNPI Kecamatan Tirtajaya. Jangan sampai ada anggapan aktivis KNPI Tirtajaya kritis hanya pada pemborong lain, sementara terhadap pemborong SMKN 1 Tirtajaya, tidak bersuara apa- apa, hanya karena CV Nusa Raya dikatakan milik seorang pengurus KNPI Karawang," ungkap Aan.
Ditambahkan Aan, selama ini pihak KNPI Tirtajaya memang tidak mengetahui CV Nusa Raya itu milik pengurus KNPI Karawang yang dipinjamkan pada pemborong gedung SMKN 1 Tirtajaya. Jadi tuduhan kalau ada pengamanan proyek karena sesama pengurus KNPI, ditegaskan Aan, itu sama sekali tidak benar.
"Jika benar CV Nusa Raya milik seorang pengurus KNPI, secepatnya dijelaskan dengan tidak melindungi oknum anggota KNPI. Karena KNPI bukan organisasi perlindungan, melainkan organisasi pemuda yang kritis dan terbuka," kata Aan, yang juga pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Karawang ini.
Ia juga menambahkan, apa yang selalu lantang disuaran dan dikritisi PK KNPI Tirtajaya, menjadi kontraproduktif kalau ternyata terbengkalainya gedung SMKN 1 Tirtajaya melibatkan pengurus KNPI.
"Makanya soal ini harus diselesaikan pengurus KNPI Karawang. Karena jelas, pernyataan Kutua Komite SMKN 1 Tirtjaya bukan isapan jempol. Melainkan tuduhan yang harus dibuktikan. Tapi jika benar, harus disikapi dengan gentleman. "Kita mendukung Ketua Komite SMKN 1 Tirtajaya dengan berani mengungkapkan CV Nusa Raya milik pengurus KNPI Karawang. Dan ini juga menjadi tantangan bagi KNPI Karawang, apakah berani terbuka terhadap tuduhan tersebut," terang Aan.
Sebelumnya, Ketua Komite SMKN 1 Tirtajaya, Muhtar mengatakan, pembangunan gedung SMKN 1 Tirtajaya harusnya selesai Desember 2013, tapi molor hingga Maret 2014 ini. Yang lebih parah, katanya, pemborongnya justru menghilang. �Masalah pemborong akibat mekanisme lelang yang lemah. Sehingga pemborong yang tidak bermodal mendapat proyek. Akibatnya, banyak yang lari di tengah jalan,� ungkap Muhtar.
Ia juga menambahkan, permasalahan di SMKN 1 Tirtajaya jelas akibat pemborong yang kurang modal. Harusnya ruang kelas sudah bisa digunakan Januari 2014 lalu. �Tapi ternyata, yang diharapkan selesai molor hingga Maret ini. Dan yang kita khawatirkan terjadi, pemborong kabur tidak menyelesaikan pembangunan,� terangnya lagi.
Kondisi ini jelas sangat merugikan merugikan proses belajar mengajar di sekolah ini. Siswa yang harusnya bisa menikmati fasilitas kelas, harus menelan pil pahit dengan kondisi sekolah yang belum rampung. �Saya sendiri dalam rapat orang tua sudah menyakinkan mereka kalau anaknya bisa menikmati bangunan SMKN 1 Tirtajaya, meski hanya saat duduk di kelas tiga,� kata mantan anggota DPRD ini.
Ditambahkan, lelang proyek pembangunan harusnya terbebas dari pemborong nakal. �Saya dapat informasi pemenang proyek untuk bangunan SMKN 1 Tirtajaya ini adalah Pak Isnianto. Dia sendiri meminjam bendera CV Nusa RAYA milik Pengurus KNPI Karawang. Harusnya pemerintah lebih selektif soal profil pemborong. Jangan sampai pemenang lelang hanya bermodal CV Pinjaman,� ujarnya. (dri)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar