English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 11 Maret 2014

TKA A-Jamiatul Khoeriyah Juara Lomba TKQ di Tangerang

PANGKALAN, RAKA - Taman Kanak-Kanak Al-Quran (TKA) A-Jamiatul Khoeriyah di Desa Cintaasih dan delapan TKA lain yang mewakili Kecamatan Pangkalan, menjadi juara umum lomba TKQ-TPQ sewilayah IV Jawa Barat, yang meliputi Karawang, Bekasi, Subang dan Purwakarta. Kegiatan itu digelar di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, 5 maret lalu.

Direktur TKA Al-Jamiatul Khoeriyah, Dede Arif SHI., saat dikonfirmasi, kemarin, menyampaikan, menjadi juara dalam perlombaan serupa sebetulnya baru sekali itu saja. Sebelumnya anak didiknya juga berhasil menyabet juara lomba Kaligrafi tingkat Jawa Barat. Dede tidak menampik jika prestasi demi prestasi yang diraih anak didiknya merupakan sebuah kebanggaan.
Dijelaskan, sejumlah kegiatan yang diperlombakan diantarnya penulisan kaligrafi. Dalam mata pelajaran ini juara I dan III disabet TKA A-Jamiatul Khoeriyah. Selain itu, mata pelajaran lainnya yang dimenangkan TKA ini seperti juara I senam sindo, juara II paduan suara dan juara III tari mayal-mayal. Sementara untuk hafalan do'a yang juga menjadi salah satu pelajaran yang diperlombakan juara II disabet TKA Nurul Fikri dari Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan. Selanjutnya juara II baca ayat-ayat pilihan diraih TKA Al-Ikhlas, Desa Tamanmekar.
Diinformasikan juga dalam kegiatan perlombaan yang melibatkan empat kabupaten tersebut untuk perwakilan pemerintahan Karawang diwakili Wakil Bupati dr Cellica Nurrachdiana. Wabup berharap agar semua prestasi yang diraih para peserta yang mewakili Kabupaten Karawang bisa menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan prestasinya, disamping bisa memotivasi TKA-TKA lain untuk meningkatkan prestasi.
Selain itu, Dede mengatakan, tanggungjawab pendidikan merupakan tanggungjawab dari keluarga. Hal tersebutpun disampaikan karena kegiatan keagamaan terutama untuk para anak usia sekolah SLTP secara umum di Pangkalan setelah magrib sudah banyak yang tidak mengaji. Artinya kalaupun ada intensitasnya sedikit, berbeda dengan dimasa sepuluh tahun yang lalu dimana anak seumuran siswa SLTP, bahkan usia tingkat SLTA saja rata-rata masih mengikuti rangkaian kegiatan mengaji tersebut. "Dalam kegiatan keagamaan tersebut ada nilai penurunan, dan hal tersebut merupakan tanggungjawab bersama. Mulai dari pemerintahan, masyarakat dan secara umum, khususnya para orang tua," ucap Dede. (ark)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar