English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 12 Maret 2014

Pelajar Janjian Dulu Sebelum Tawuran

Fenomena tawuran pelajar yang hingga kini masih marak, mengalami perubahan pola dan cara. Aksi tawuran kini bukan merupakan aksi spontanitas, namun sangat terencana.

"Jadi tawuran pelajar sekarang ini hebat, ada undangannya per SMS," ucap Kapolsek Telukjambe, Kompol Subakir, kepada RAKA baru-baru ini.
Saat janjian bukan hanya menyetujui untuk tawuran, tetapi juga menentukan waktu dan lokasi tawuran tersebut. "Jadi pelajar ini janjian dimana tawurannya, ada berapa orang pokoknya sudah teroganisir. Jadi tawuran sekarang itu tidak spontanitas, tetapi direncanakan," bebernya.
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, peran alumni menjadi dominan sebagai aktor dibaliknya. Karena catatan Subakir mayoritas tawuran didalangi oleh senior. Disisi lain, untuk waktu tawuran juga para pelajar ini mensiasati agar tidak diburu oleh polisi, dengan menentukan jam tawuran di luar jam sekolah, antara jam 4 hingga jam 6 sore. "Alumni jadi penggeraknya," imbuh Subakir.
Disamping itu, aksi tawuran pelajar saat ini juga sudah diluar batas kewajaran. Karena setiap aksi tawuran kerap didokumentasikan. Rekaman video tawuran nantinya akan diperlihatkan ke juniornya. Sehingga disana tumbuh keberanian untuk melakukan hal serupa. "Begitu ada kejadian didokumentasikan, ini  nanti video dikasih tahu adik-adiknya. Ini-ini yang harus diantisipasi," seru Subakir.
Subakir menyebut tindakan tersebut merupakan kejahatan yang sudah teroganisir, bahkan sudah mengarah ke premanisme. "Sudah pola bukan pelajar tapi preman, tempat dipilih, peralatan disiapkan bawa pedang, celurit, gir motor, ini sudah tindakan premanisme," kata dia.
Memberantas tindakan tersebut tidak bisa secara sporadis, namun dibutuhkan sinergitas bagi semua pihak. Karena jika hanya mengandalkan pihak kepolisian itu sulit memberantas hingga akarnya. "Kepedulian sekolah dan pemda harus ada, tidak bisa seperti pemadam kebakaran ada kejadian ditangkap. Karena surat pernyataan itu puluhan bahkan hampir ratusan, tapi tetap saja tawuran," bebernya.
Salah satunya yakni dengan mengadakan patroli pelajar di jam sekolah, bahkan di luar jam sekolah sehingga akan mempersempit gerak terjadinya aksi tawuran. "Dinas Pendidikan dan Pemda memantau di luar jam pelajaran, ada di luar jam sekolah razia,"tandasnya. (vid)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar