KARAWANG, RAKA - Hampir 17 hari banjir mengepung Desa Kalidung Jaya, Kecamatan Cibuaya, tentu membuat stabilitas perekonomian menjadi terganggu. Maka tak heran, segala macam bantuan sangat dibutuhkan, mulai dari mie instan, pembalut wanita hingga obat nyamuk diberikan oleh Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana.
Kala itu sekitar pukul 13.10 WIB pria berpakaian safari berwana kuning, pakaian khas pejabat daerah menunggu di ruang Bidang Penanggulangan Bencana. Dengan berbekal surat pengajuan dia berharap mendapatkan logistik bantuan, ternyata dia adalah sang Kepala Desa Kalidung Jaya, Kecamatan Cibuaya, Warsan Hermawan, yang hendak meminta bantuan pasca banjir yang melanda desanya. Wawan mengungkapkan, banjir hebat yang melanda desanya sejak Sabtu (11/1) lalu membuat hampir 90 persen pemukiman penduduk terendam banjir hingga 60 centimeter. Maka tak heran sebanyak 800 rumah itu terendam akibat air pasang laut Sedari, dan luapan desa tetangga. Namun saat ini sudah berangsur-angsur surut, hanya menyisakan puluhan rumah terendam. "Awal banjir 800 rumah, hampir 90 persen dari 1150 KK saat ini masih puluhan rumah terendam," ungkapnya saat berbincang-bincang dengan RAKA, Selasa (28/1).
Banjir yang melanda sejak Sabtu (11/1) hingga Selasa (28/1) tentu bukan waktu yang singkat, selama 17 hari Wawan berjibaku di genangan air, mendata warganya hingga mengambil bantuan logisitik. Tentu itu dibutuhkan tenaga ekstra serta keikhlasan demi warganya. Namun tak terlihat raut wajah ngedumel, ataupun ngeluh dalam diri kepala Desa Kalidung Jaya ini. "Capek terobati karena warga saya bisa makan, dapat bantuan dari Dinsos dan instansi lain membantu," tuturnya.
Namun selain logistik, banjir yang sudah mulai surut ini warga juga membutuhkan peralatan kebersihan, pembalut wanita hingga obat nyamuk. "Abis banjir ini ya alat kebersihan, obat nyamuk juga perlu," kata dia.
Di sisi lain dampak banjir yang melanda desanya ini juga memberikan makna tersendiri, karena dia dan seluruh warganya dapat bertemu sapa bersilahturahmi. "Suka duka kita berbaur bersama, kebersamaan, karena jika bantuan tidak cukup tidak dibagikan," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Kabupaten Karawang, Supriatna, mengatakan, awal banjir memang bantuan logistik yang dibutuhkan oleh korban banjir. Dan bantuan sudah diserahkan kepada desa masing-masing yang terendam, sesuai dengan prosedural. "Awal bencana itu bantuan logistik," kata dia.
Dan pasca banjir ini, bantuan di luar logisitk yang sangat diperlukan seperti selimut, tikar, makanan bayi, biskuit, susu bayi, popok bayi, pembalut wanita, alat-alat kebersihan, hingga obat nyamuk. "Selama banjir, segala macam bantuan dikeluarkan mulai dari mie instan hingga obat nyamuk," tandas Supriatna. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar