Kepala SMPN 2 Kutawaluya, Daud Hudawi, SPd.MPd pada RAKA mengatakan, kegaitan sumbangan untuk meringankan beban siswa yang terkena musibah datang dari lingkungan sekolah. Dimana kegiatan ini spontan terjadi dari aras kekeluargaan dan akhirnya terkumpul bantuan dari siswa lain dan para guru. "Dalam hal ini kita ingin berempati dengan sesama siswa yang mengalami musibah banjir dirumahnya. Dan secara khusus juga pihak sekolah telah mengunjungi rumah para siswa tersebut, untuk tetap memberikan semangat agar bisa sekolah meski rumahnya dalam kondisi kebanjiran," ungkapnya.
Ditambahkan dia, hal ini hanya bisa dilakukan keluarga besar SMPN 2 Kutawaluya meski tidak banyak.Tapi murni dari para siswa untuk siswa. Dan selain ini, bantuan juga disebar dalam korp PGRI. "Dalam sumbangan ini, SMPN 2 Kutawaluya selain berbagi dengan siswa juga dengan sesama diluar lingkungan sekolah," akunya.
Di tempat yang sama, Dadang guru BP, SMPN 2 Kutawaluya, menambahkan kondisi anak yang rumahnya terkena musibah banjir memang memprihatinkan.Tapi disisi lain pihak sekolah hanya bisa berempati dan membantu semampunya yang memang dikumpulkan dari siswa dan guru. "Sebenarnya apa yang dialami siswa SMPN 2 Kuatawaluya bisa dibilang parah. Dimana rumahnya ada yang habis gentingnya akibat terkena angin dan hujan. Tapi memang untuk saat ini pihak sekolah hanya mampu untuk sedikit meringakan beban mereka saja. Untuk lebihya, kondisi sekolah tidak memiliki dana diluar bantuan makanan instan tersebut. Mudah-mudahan mereka semuanya tetap bisa sekolah meski rumahnya masih kebanjiran," ungkapnya.(dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar