KARAWANG, RAKA - Selain musibah banjir, bencana longsor kini menghantui warga Kecamatan Ciampel. Tercatat, sudah dua kali terjadi longsor di beberapa desa di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta ini. Akibatnya, 8 rumah warga rusak parah.
Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Ciampel Erna Ruyati menyebutkan, longsor sudah terjadi dua kali, yakni hari Sabtu (11/1) dan Senin (13/1) lalu, di lokasi yang berbeda.
Erna merinci, kejadian longsor pada Sabtu lalu terjadi di 3 desa sekaligus yakni Desa Tegal Lega, Desa Kutamekar, serta Desa Kutanegara. Menurutnya, kejadian ini menimpa 8 kepala keluarga di tiga desa tersebut. "Seluruhnya 8 KK, Tegal Lega 2, Kutanegara dan Kutamekar 3," imbuhnya.
Kejadian longsor ini menyebabkan 8 rumah rusak berat dan tidak dapat dihuni. Kini seluruh korban longosor mengungsi di rumah tetangganya yang kebetulan masih kerabat. "Sebagian rumah ada yang hancur ada yang sebagian rumah retak, ada yang ambruk itu. 8 KK ini ngungsi ke tetangga yang tidak kena," bebernya.
Diakuinya, longsor terjadi akibat hujan lebat yang terus turun, ditambah dengan keberadaan rumah yang berada di daerah perbukitan. "Penyebabnya hujan lebat, ketiga ini berbukit-bukit itu karena hujan terus," imbuhnya.
Sementara longsor berikutnya terjadi pada Senin (13/1) lalu di Desa Kutapohaci dan Desa Mulyasari. Dia merinci untuk di Desa Kutapohaci, longsor menimpa 1 rumah dan untuk Desa Mulyasari longsor merusak 5 rumah. Dan kondisi rumah terkena longsor ini tak jauh berbeda, ada yang menglami kerusakan berat dan ringan.
Dikatakannya pula, semua korban terpaksa harus mengungsi karena kondisinya tidak memungkinkan untuk tinggal di rumah. Disebutkannya, longsor terjadi akibat gerusan air Sungai Citarum. "Karena rumah mereka berada di bantaran sungai," terang dia.
Meski begitu, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam perisitwa ini karena keadaan rumah sedang kosong. Diakuinya, bantuan saat ini sedang didistribusikan karena kemarin terhambat penanganan korban banjir yang mendapatkan prioritas. "Nah sekarang bantuan logisitik, selimut dan famili kita ada tenda. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka," jelasnya.
Diakuinya daerah tersebut memang daerah rawan longosor, karena di daerah perbukitan. Saat ini warga sudah mulai menata, meski keadaannya masih rusak parah karena kondisi cuaca yang masih ekstrem. "Saat ini kondisi, sudah mulai menata, masih belum diperbaiki karna cuaca. Ini memang daerah longosor karena daerah perbukitan," tandasnya.
Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang Supriatna, Jumat (24/1) malam, menyebutkan di daerah ini sudah terjadi 2 kali longsor. "Iya ada longsor dua kali di Ciampel," ujarnya.
Namun sejauh ini belum ada surat resmi yang sampai di mejanya, namun informasi laporan secara lisan diakuinya sudah diterima. "Kita dapat infromasi baru secara lisan dari TKSK, surat sudah masuk tapi belum ke saya," imbuhnya.
Sebelumnya longsor juga terjadi di Kecamatan Jatisari. Hanya saja, longsor terjadi di pinggiran jalan. Namun tidak menimbulkan korban jiwa. Sayangnya, penanganan musibah longsor tersendat karena Dinas Sosial lebih memprioritaskan penanganan banjir yang melanda 28 kecamatan. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar