English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Senin, 27 Januari 2014

Ajarkan Pendidikan Agama Sejak Dini

TEGALWARU, RAKA. Kurangnya perhatian orang tua akan pendidikan agama, membuat adanya pergeseran kebiasaan pada perkembangan pendidikan, terutama yang dapat di nilai dan dirasakan rasa hormat anak-anak pada orang yang lebih tua kini semakin berkurang. Selain itu, juga sudah merambah pada dunia kriminal. Belakangan ini banyak di kabarkan anak usia sekolah mencuri, tawuran serta kelakuan yang tidak terpuji lainnya. Hal ini dikatakan oleh Sekretaris GP Ansor Kecamatan Tegalwaru Jejen Alami SPdI (35).
"Pergeseran norma yang banyak dialami oleh dunia anak-anak ini, merupakan sebuah bukti bahwa pendidikan agama semakin jauh dari mereka. Sebab, bagaimana tidak, saat ini banyak anak usia sekolah SMP bahkan SD ketika magrib banyak yang tidak mengikuti pengajian. Semantara orangtuanya sendiri tidak memperdulikan apakah anaknya mengaji atau tidak," katanya, beberapa waktu lalu.
Warga Tegalmalang, Desa Cintalanggeung ini menegaskan, kini benar banyak orangtua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya, sehingga mereka hidup tanpa tuntunan. Padahal menurutnya, jika di telaah, sesungguhnya agama memberikan panduan lengkap mendidik anak, dalam melakukan hal-hal yang utama. "Anak itu ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Hingga peran orangtua sangatlah vital, karena melalui peran serta orang tua yang pedulilah anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak. hendaknya orang tua menjadikan sebagai teladan paripurna, dengan memberikan tuntunan bagaimana memberi contoh pada anaknya dan mendidik serta mempersiapkan anak," paparnya.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah keteladanan telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia tinggal. Dan lembaga pendidikan Islam paling dini adalah orangtua dan keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan individu. "Selain itu, lingkungan juga mempengaruhi seperti kegiatan yang ada di masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya," ungkap Jejen.
Jejen juga menjelaskan, seorang anak akan menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluarga sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang berbagai macam perilaku yang terpuji menurut agama. Keluarga juga bertanggung jawab untuk membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik dan benar, dan harus diperhatikan dengan sangat penting dalam kehidupan anak yaitu pendidikan aqidah, lalu pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak. "Sangatlah penting diajarkan kepada anak bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlak yang mulia. Dan itu juga ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga dan lingkungan. Hingga setiap anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlak baik, seperti sikap ihsan, amanah, ikhlas, sabar, jujur, tawadhu, malu, saling menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji, mendahulukan kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf," pungkasnya. (ark)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar