- Pemkab Diminta Berindak Cepat
TELAGASARI, RAKA- Akibat banjir yang sempat menggenang disejumlah sungai di Desa Linggarsari, Kecamatan Telagasari, jalan sepanjang 40 meter mendadak amblas sampai dua kali. Beruntung tidak ada korban jiwa amblasnya jalan di RT 07/03, Dusun Linggarsari II tersebut, namun aktivitas kendaraan terancam lumpuh karena bahu jalan semakin menipis. Bahkan dua rumah terancam terkena seretan longsor jika tidak cepat ditangani cepat.
Tak hanya itu, jika hujan kembali mengguyur, rentetan longsor akan semakin meluas akibat tanah yang sudah tidak labil. Pantauan RAKA dilokasi kejadian, amblasnya jalan yang juga akses menuju Desa Ciwulan-Kedawung dan terjadi Minggu (26/1) pagi tersebut mencapai ketinggian 5 meter, sontak pemerintah desa setempat bersiap-siap mengalihkan jalur alternatif menuju RT 07/03 dan melarang kendaraan roda 4 melintas.
Warga setempat, Mak Resih (68) mengatakan, jalan tersebut amblas sejak Sabtu (25/1) dan sempat diperbaiki pemerintah desa, namun Minggu pagi mendadak ambrolnya jalan yang tak jauh dari sungai yang sempat tersapu banjir tersebut kembali terjadi dan meluas. Resih mengaku, tidak mendengar hentakan keras atas ambrolnya jalan tersebut, namun baru diketahui saat pagi hari. Ia khawatir jika hujan kembali turun dan tidak segera ditangani mengancam memutus jalan dan rumahnya. "Baru kemarin Sabtu dibenerin, eh amblasnya malah nambah gede," katanya kepada RAKA.
Lokasi ambrolnya tanah akibat banjir juga terjadi di RT 05/05, Desa Linggarsari akibat banjir pemerintah desa harus membuat puluhan karung tanggul untuk membendung air. Ketua Gapoktan Ma'mur Linggarsari, Ijum (45) mengatakan, irigasi yang mengairi sawah di RT 05/05 turut ambrol setelah banjir melanda pinggiran irigasi akibat air yang limpas tak terbendung, hanya dengan bambu ampel dan karung tanah seadanya, petani dan pemerintah desa ramai-ramai membendung irigasi tersebut. Beruntung sebagian irigasi sudah di turap dari anggaran Jitut Jides Kementrian pertanian, namun ia harapkan amblasnya irigasi yang juga mengancam areal pesawahan puluhan hektar tersebut, bisa dilanjutkan mengingat potensi banjir akan meluas jika air terus limpas dan amblas terputus. "Irigasi setelah banjir ikut amblas setelah limpas kepemukiman warga, antisipasinya Jitut Jides diharapkan bisa dilanjutkan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Linggarsari H Rasam mengatakan, amblasnya ruas jalan waktu tepatnya ia kurang hapal. Saat amblas pertama diakuinya, hanya berkisar 15 meter, sampai harus ditahan dengan puluhan bambu ampel agar longsor tak meluas. Sayangnya, Minggu pagi kembali amblas sampai lebih dari 40 meter bahkan hanya menyisakan bahu jalan sekitar 1 meter saja. Dengan kondisi ini, pihaknya mencoba akan alihkan lalu lintas ke jalur alternatif, karena jalanan yang baru dibangun Dinas Bina Marga tahun anggaran 2013 tersebut jadi terputus dan dirinya juga berusaha melarang kendaraan roda 4 melintas.
Pihaknya memperkirakan, untuk menormalkan kembali tanah dan jalan butuh puluhan truk tanah dan sirtu untuk pengarugan, agar jalanan kembali normal. Sebagai upaya, selain sudah ditinjau camat dan kasie trantib, dirinya menaruh harapan agar kondisi longsor yang masih berpeluang mengancam rumah warga tersebut bisa cepat diatasi. "Dari manapun, baik longsor diruas jalan maupun di irigasi, kita harap pemkab bisa cepat tanggap. Khawatir jika hujan kembali ambrol lebih luas, ini bukan karena jalan atau sungainya tapi memang kelabilan tanah," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar