Camat Tirtamulya, Wiwiek, Krisnawati bersyukur bahwa debit air di 4 desa terdampak sedikit menurun dibanding hari sebelumnya. "Ya Alhamdulillah, udah surut dan bisa dilintasi kendaraan. Tapi tetap, selama masa tanggap darurat belum berakhir, warga tetap harus waspada," kata dia menghimbau.
Khusus mengenai Desa Kamurang yang pernah disebut daerah paling parah terkena banjir, ketinggian airnya pun berangsur menyusut. "Hanya saja, warga disana kebingungan karena akses jembatan yang biasa mereka gunakan sehari-hari ikut hanyut terbawa air sungai. Padahal jembatan itu ialah penghubung Tirtamulya-Jatisari," sambung dia. Warga kini diminta waspada jika hujan deras kembali melanda.
Sebelumnya diberitakan, intensitas hujan yang terus-menerus tinggi membuat 4 desa di Kecamatan Tirtamulya terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Kondisi paling parah dialami Desa Kamurang dimana air hampir se dada orang dewasa. Sebuah jembatan juga dilaporkan hanyut terbawa air.
Didit Kurniawan, petugas TKSK Kecamatan Tirtamulya merinci, bahwa beberapa bantuan sudah diterima semenjak bencana banjir melanda. "Kita langsung ke Dinas Sosial untuk mengurus pengambilan bantuan bagi masing-masing desa. Karena banyak yang mau ngambil dari kecamatan-kecamatan lainnya, maka semua wajib ngantri dulu," kata Didit.
Ia merinci ada 11 dusun di 4 desa yang tergenang. Di Desa Kamurang, genangan air terparah ada di Dusun Kamurang RT 04/02, Dusun Karangmulya RT 03/07, RT 16/8 dan RT 14/16. Di Desa Parakanmulya, yakni di Blok Aloran RT 02/01, Kampung Pasirmalang 01/02, Bakan Pasirmalang RT 02/03. Di Desa Parakan yakni Sasak Panjang RT 01/06, Bakancereme RT 02/01 dan Parakan RT 02/02. Terakhir di Citarik, yang melanda Kampung Pasirmalang RT 02/02 dan Tangkil RT 01/02. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar