CILAMAYA WETAN, RAKA- Tekanan psikologis dan capek dialami para korban banjir Cilamaya setelah rumahnya terendam. Selain tidak bisa tidur tenang saat hujan turun, para korban banjir juga lelah mengangkut sejumlah perabotan berharga, dagangan sampai surat-surat penting. Akibatnya, penyakit darah tinggi atau hipertensi menjangkit sejumlah korban banjir yang berobat mendatangi posko-posko kesehatan.
Selain hipertensi, menurut pegawai bagian Matra UPTD Puskesmas Cilamaya, H Agus Subari, penyakit yang mulai melanda di tengah air yang belum juga surut adalah gatal, diare dan juga Ispa. Puskesmas terus siagakan bidan-bidan desa untuk membantu para korban banjir. "Hipertensi muncul karena mungkin capek dan kurang tidur, kita siagakan semua bidan desa," katanya, kepada RAKA.
Lebih lanjut Agus menambahkan, setiap desa pihaknya memplot 2 posko kesehatan dengan melibatkan bidan desa. Meskipun diakuinya, keterbatasan perahu karet untuk bisa mengevakuasi korban yang kemungkinan kesulitan berobat sangat minim. Seharusnya dinas kesehatan memplot perahu karet khusus di wilayah-wilayah rentan banjir, karena akses dengan kendaraan motor masih sulit diakses. Meski demikian, stok obat masih cukup untuk para korban banjir. "Kami usul, idealnya dinkes plot perahu karet untuk wilayah rawan banjir," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Sukatani, H Asep Gunawan S.Km mengatakan, saat ini masyarakat masih disibukan dengan penyelamatan perabotan ketimbang berfikir untuk berobat. Biasanya, usai banjir surut baru masyarakat berbondong-bondong memeriksa kesehatannya. Terlepas hal itu, lanjut Asep, pihaknya sudah siaga 24 jam diposko-posko kesehatan dan memplot sejumlah bidan desa. Saat ini, diakuinya, para RT sibuk pendataan dan fokus penyelamatan harta benda yang dikhawatirkan banjir susulan. Namun ia mengingatkan, jika memang sudah ada gejala penyakit yang dirasa, diharapkan masyarakat untuk segera berobat karena stok obat masih mencukupi dan akses memantau keliling puskesmas juga sediakan mobil puskesmas keliling untuk mempermudah akses pengobatan, karena kendaraan bermotor masih sulit melintas. "Gatal mungkin masih mendominasi, pasien baru bisa berobat saat airnya nanti sudah surut biasanya," pungkasnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar