Saat ditemui dikediamanya, Juhari mengatakan, hiruk pikuk pengalaman menjadi seorang kepala desa memberi gambaran dirinya maju sebagai caleg. Dirinya enggan mengumbar banyak perjuangannya bagi kemajuan desa lewat Apdesi seperti kengototannya mengusulkan mobil operasional desa maupun soal honorarium. Namun jauh dari hal itu, dirinya tergugah membangun ekonomi kerakyatan di tengah segala potensi masyarakat saat ini, dimasa-masa sulit. "Sedikit banyak dulu di Apdesi kita dorong kualitas dan kemajuan desa, saat ini nyaleg saya juga akan ngotot bangun ekonomi kerakyatan," katanya kepada RAKA.
Juhari mengaku, wirausaha rumahan harus didongkrak, saat ini dirinya banyak menerima masukan soal keinginan pengembangan kewirausahaan yang diakuinya berpotensi maju jika dikelola dengan baik. Yang paling terpenting, lanjutnya, bagaimana dirinya membuka akses agar masyarakat tak segan mengekspresikan kretifitas lewat industri rumahan yang perlu digarap serius. Ia mencontohkan, wiarusaha saat ini perkembanganya tersendat karena urusan permodalan, disisi lain sejumlah perusahaan baik BUMN maupun BUMD dan swasta masih kurang gelagatnya melirik baik lewat pembinaan maupun CSR. Jikapun ada, masih dirasakan belum merata. Untuk itulah, tambah Juhari, bagaimana masyarakat bisa mempunyai akses pemasaran dan peluang yang baik. "Masyarakat itu tak boleh didiamkan soal kemampuan berwirausaha, hal ini harus ditopang dengan baik," ucapnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar