"Pabrik sudah banyak dan daya beli meningkat, seorang pengusaha memanfaatkan peluang pasar yang luas, anehnya pemerintah sampai sekarang gak melirik," kata salah seorang karyawan perusahaan swasta asal Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, Muhammad Ganjar Hidayat, kepada RAKA.
Selama ini, lanjutnya, karyawan perusahaan terkadang dipusingkan dengan outsourching dan sistem kontrak, sehingga jarang memikirkan saving keuangan saat kontrak habis sampai harus kelimpungan menjadwal ulang untuk melamar kerja baru. Padahal, jika peluang usaha bisa diciptakan pemerintah, gelagat berwirausaha setidaknya bisa dipacu dengan pembinaan dan mewadahinya dalam home industri. Karenanya, manfaat wirausaha hakikatnya mampu memberikan usaha berkelanjutan dan tidak memutus mata rantai penganggur baru. "Wajar karyawan terus menuntut kenaikan gaji, seharusnya memang garansi itu bukan hanya sebatas kesehatan dan pendidikan saja tapi jaminan usaha baru, tinggal berani tidak pemerintah ini," katanya.
Lebih jauh Ganjar menambahkan, masyarakat Karawang dengan populasi cukup besar, menjadi daya tarik sendiri bagi tumbuh kembangnya wirausaha baik sisi serapan tenaga kerjanya maupun pemasaran. Sayangnya, sampai selama ini belum muncul apa hasil produksi wirausaha Karawang. Disinilah, lanjut alumni STIE Budi Pertiwi Karawang, Pemerintah Karawang hanya baru bisa mengemas dan belum bisa membuka kran pemasaran. "Produksi olahan, home industri ini banyak di Karawang, tapi akses itu masih kalah dengan kabupaten/kota diluar Karawang," ujarnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar