Terkait kerusakan jalan, Polres Karawang meminta pemkab segera membenahi infrastruktur. Terutama di wilayah perkotaan karena banyak lubang yang menganga. Kasat Lantas Polres Karawang AKP M Rano Hadiyanto, Jumat (24/1), menyebutkan, selain berisiko terjadinya kecelakaan, jalan yang rusak juga menjadi biang macet. Karena kendaraan yang melintas akan berusaha menghindari jalan berlubang. "Akibat jalan rusak ini menimbulkan perlambatan kecepatan sehingga apabila arus deras maka bisa menimbulkan kemacetan," imbuhnya.
Dia menyebutkan, jalan rusak yang tercatat Satuan Lalulintas Polres Karawang tampak di daerah Masari Karawang Timur, menjelang Tol Karawang Timur, Jembatan Anggadita, Jalan Perumnas Telukjambe, Jalan Peruri, Johar, JL Ahmad Yani Cikampek, serta Jl Tarumanagara atau interchange tol Karawang Barat.
Rano juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati di ruas jalan tersebut, apalagi jika ada genangan air, segera mengurangi kecepatan. "Pastikan kondisi kendaraan layak jalan serta gunakan helm standar," himbaunya.
Berdasarkan catatan Dinas Sosial Karawang, banjir yang melanda Kabupaten Karawang sejak Senin (13/1) lalu tidak hanya merendam 43.435 rumah yang dihuni oleh 97.089 kepala keluarga atau 280.360 jiwa di 173 desa di 28 kecamatan, namun infrastruktur lainnya turut rusak. Seperti 59 masjid dan 20 sekolah yang rusak. Belum lagi sekitar 40 rumah rusak berat, 187 rusak sedang dan 605 rusak ringan.
Data yang direkap Dinas Sosial menyebutkan, jalan yang rusak akibat terendam meliputi jalan kabupaten sepanjang 100 km, jalan nasional sepanjang 50 km, serta 6 jembatan, serta 2 titik jalur putus. Sayangnya, hingga kemarin Kepala Dinas Bina Marga Acep Jamhuri belum bisa dihubungi, bagitupun nomor telepon yang biasa digunakannya bernada tidak aktif. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar