Hal itu misalnya dilakukan para siswa dan guru SDN Rengasdengklok Selatan V, yang kemarin sibuk membersihkan sekolah mereka pasca banjir. Di sekolah ini, semua ruang kelas selama satu pekan terendam banjir mencapai 50 centi meter.
Kini, banjirpun mulai berangsur surut, semua siswa dan guru dikerahkan untuk membersihkan endapan lumpur yang berada di ruang kelas mereka. Meski banjir telah surut, namun halaman sekolah masih tergenang banjir setinggi mata kaki.
Ika Kartika, salah seorang guru mengatakan, banjir yang menggenang sekolahnya itu sudah melumpuhkan aktivitas belajar siswa. Lalu surutnya banjir pun dimanfaatkan untuk bersih-bersih ruang kelas agar siswa bisa kembali belajar seperti biasanya."Dengan kondisi banjir ini, hampir semua aktifitas sekolah terganggu.Sehingga siswa akhirnya diliburkan," katanya.
Ditamabhkan dia, kondisi sekolah yang mula surut, dimanfaatkan untuk bersih- bersih dan mudah- mudahan sekolah bisa digunakan lagi untuk belajar. Agar siswa tidak terlalu lama belajar dirumah.Karna bukan libur, melainkan belajar di rumah hal karna kondisi sekolah banjir,"akunya.
Sementara, para orang tua murid yang khawatir akan banjir susulan memilih menemani anak-anak mereka di sekolah.Nunung orang tua siswa ketika ditemui IR menyatakan, dirinya sengaja mengantar anakanya ke sekolah lantaran takut ada banjir susulan."Saya merasa khawatir ada apa-apa dengan anak saya.Sehingga saya temani kesekolah,karna kondisi hujan juga masih intens,taku tiba- tiba kembali hujan lebat,"akunya pada RAKA.
Ditambahkan dia, kondisi seperti inimasih rawan, karena hujan masih tidak menentu sehingga khawatiran akan banjir susulan."Saya meilih mengantar dan menunggu diluar sekolah,karna musi masih tidak jelas, khawatir hujan turun lagi," katanya. (dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar