"Bencana itu tidak ada yang tahu kapan datang dan terjadi, tapi yang jelas masyarakat harus lebih hati-hati," terang Koordinator Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) Purwakarta, Riad Abdul Hanan, Kemarin.
Faktor pencemaran dan pengrusakan lingkungan di Purwakarta, lanjut Dia, harus dicegah dan dilaporkan. Sehingga masyarakat harus lebih peka dan membuka mata agar dimusim penghujan yang sekarang terjadi, tidak lagi menjadi alasan terjadinya bencana. "Masyarakat harus lebih berperan aktif jika ada galian-galian ilegal, atau pengrusakan lingkungan lainnya segera laporkan ke pihak yang berwenang. Karena jika tidak, dampaknya kita yang akan dirugikan," sarannya.
Pihaknya menambahkan, kesadaran masyarakat Purwakarta untuk menjaga lingkungan mesti lebih ditingkatkan. Mulai hal terkecil, sampai pada kegiatan-kegaiatan yang berdampak vital bagi lingkungan. "Membuang sampah pada tempatnya, jangan kesungai supaya tidak banjir. Dan jika melihat pengerukan atau galian-galian segera koordinasikan, baik kepada polsek atau ke dinas terkait. Atau paling tidak, kita bisa melapor ke Call Centernya Bupati. Supaya ada yang menindak," jelasnya.
Selain itu diharapkan di Purwakarta tidak lagi terjadi bencana yang diakibatkan oleh faktor alam dari musim hujan. Sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dan tidak diselimuti kekhawatiran. "Kita berharap kedepan tidak ada lagi pergerakan tanah, longsor di Bojong yang sampai sekarang belum ketemu karena ada korban yang tertimbun, dan kemarin banjir di Cisaat yang merugikan petani yang baru menanam padi. Mudah-mudahan saja kita semua diberikan keselamatan dan terhindar dari bencana," harapnya. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar