English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 07 Februari 2014

Jadi Marketing Handal

MENJALANI profesi sebagai marketing tidaklah mudah. Di samping harus memiliki keterampilan berkomunikasi, seorang marketing juga harus bisa memahami psikologi lawan bicara. Namun, bagi dara manis yang berprofesi sebagai Marketing Galuh Mas Karawang kedua hal tersebut sangat dikuasai.
Perempuan yang mempunyai nama lengkap, Desty Achiriyah ini tergolong marketing handalnya Galuh Mas. Target yang ditentukan selalu disabetnnya dengan mudah. "Jadi marketing kudu pinter ngomong, pandai ngeloby, dan mengetahui psikologi konsumen atau calon konsumennya. Itulah kiat-kiat menjadi marketing handal," terang gadis kelahiran 10 Desember 1992 itu saat berbincang-bincang dengan RAKA.
Untuk komunikasinya, tambah Desty, bukan sebatas komunikasi biasa. Tapi harus menguasai produk yang dijualnya, baru kemudian bumbunya soal pengetahuan lain. Baik berbicara soal hobi atau yang lainnya. "Kalau soal cuap - cuap ngomongin hobi dan yang lainnya itu agar konsumen merasa nyaman saja. Yang paling penting bisa menyampaikan secara jelas produk yang dijual atau yang ditawarkan," ujarnya sambil tersenyum.
Selain penguasaa produk, seorang marketing, katanya, juga harus menyampaikan analisa ke depannya. Dalam artian prosfek ke depannya bagus atau tidak. "Jika Galuh Mas kan bisa dilihat dari perkembangannya sangat cepat. Selain menjadi kawasan perumahan, juga bakal menjadi kawasan berbisnis, hiburan dan liburan. Jadi prosfeknya sangat bagus. Belum lagi kalau berbicara masalah Karawang secara keseluruhan. Pokoknya punya rumah, kapling atau yang lainnya di Galuh Mas pasti untung deh," terangnya berpromosi.
Perempuan yang mempuyai hobi bernyanyi ini juga sangat memahami cara berkomunikasi dengan customer. Karena saat gobrol dia begitu faham secara psikologis bagaimana lawan bicaranya. Tidak heran dengan pengalamannya hampir dua tahun menjadi marketing Galuh Mas, meski usianya tergolong muda tapi ia sangat handal. "Sebenarnya pada awalnya aku tidak cukup percaya diri. Tapi atas dukungan orang tua, atasan serta tema-teman, aku bisa menutupi ketidakpedean dengan terus belajar. Alhamdulillah hasilnya cukup baik, target dalam tiap bulannya juga hampir selalu terpenuhin," terangnya.
Diakuinya, dalam tiap bulannya bisa menjualnya 2 sampai 3 unit rumah, ruko, kapling dan yang lainnya. Keberhasislannya juga berkat keramahan yang dimilikinya. "Aku juga harus selalu tersenyum saat ngobrol dengan konsumen. Karena seorang marketing itu pantang ngeluh dan haram cemberut. Apalagi saat ngobrol sama konsumen," ujarnya. (zie)

Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar