"Kami pastikan kondisi air di waduk Jatiluhur masih aman," ungkap Dirut Pengelolaan Air Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, Harry M Sungguh melalui sambungan telepon, kemarin.
Menurutnya, air waduk akan limpas jika TMA-nya sudah menyentuh angka 107.00 mdpl. Sementara saat ini masih 102.43. Itu artinya, masih ada celah ketinggian sekitar 5 meter menuju limpasan. Oleh karenanya, warga di hilir pun disarankan tak perlu cemas dengan kondisi air waduk Jatiluhur saat ini. "Masih aman," tegasnya lagi seraya menyebut puncak ketinggian bendungan waduk mencapai 114,05 meter dibawah permukaan laut (mdpl).
Kendati begitu, Harry juga tak menampik kemungkinan akan terus naiknya tinggi muka air waduk yang dibangun di zaman Presiden Soekarno ini. Terlebih dengan kondisi cuaca sekarang ini yang terus menerus turun hujan. Namun, hal itu diakuinya telah diantisipasi dengan banyak berkoordinasi dengan pengelola waduk lain seperti Cirata juga Saguling. Volume air yang dikeluarkan waduk Jatiluhur pun saat ini jumlahnya lebih kecil dari biasanya. Jika biasanya mencapai 240 meter kubik/detik, kini perdetiknya hanya 154 meter kubik saja. Ini lantaran, dari enam mesin yang ada, hanya empat mesin yang dijalankan. Pengurangan dilakukan untuk mengurangi beban volume air di hilir. "Air yang keluar justru lebih kecil," tutupnya. (nos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar