SEBELUM meninggal Dede diduga akan melakukan pencurian motor yang dituduhkan warga Dusun Tiga Desa Kertarahayu. Saat dipukuli sedang mati listrik. Kejadiannya berlangsung sekitar empat jam lebih, dimulai pukul 10 malam hingga menjelang subuh. Saat itu ada warga melihat Dede bersama dua teman lainnya sedang dalam posisi aneh berada di kampung orang. Di kampung ini sebelumnya juga sempat kehilangan padi, motor yang tuduhan warga seolah Dede akan melakukan hal yang sama. Tapi dalam tuduhan tersebut, warga tidak memiliki bukti kuat kalau Dede akan mencuri motor.
Orang tua korban, Wacam pada RAKA mengatakan, anaknya berada di rumah sakit dan meninggal dunia baru diketahui sekitar jam tujuh pagi dari tetangganya. "Saya sendiri dikabarkan tetangga saya yang melihat korban pengeroyokan hingga meninggal di Klinik Az-Zahra. Setelah tetangga saya melihat, ternyata dia kenal kalau itu Dede anak saya. Dari situ saya dikabarin dan langsung menuju Klinik ini, dan ternyata benar," aku orang tua korban.
Terkait meninggalnya Dede, Wacam meminta pihak Polsek Cibuaya, Iptu Asep bisa menuntaskan kasus ini. Sehingga kematian Dede menjadi jelas, bukan seperti saat ini yang seolah ada bukti kalau Dede akan mencuri. "Jika memang Dede akan mencuri buktikan, jika sebaliknya ini hanya motif salah sasaran atau akibat permasalahan lain, pihak Polsek Cibuaya harus tegas dan juga seret yang mengakibatkan anak saya meninggal," pintanya pada Kapalsek saat berada di Klinik Az-Zahra, kemarin.
Hal senada diungkapkan bibi korban bernama Aam. Menurut Aan, ia tahu Dede meninggal dan ada di Klinik Az-Zahra dari tetangga juga. Kalau Dede ada di Klinik dan meninggal akibat dipukuli massa dari Desa Kertarahayu. "Saya tahu dari tetangga kalau Dede meninggal dan berada di Klinik Az-Zahra Pajaten," aku Aam pada RAKA.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Puspasari Kecamatan Pedes, Eman Sulaeman dimana Dede dan bapaknya tinggal mengatakan kalau meninggalnya Dede masih misterius permasalahannya. Dimana tuduhan warga Desa Kertarahayu kalau Dede akan mencuri motor tidak disertai barang bukti curiannya. Jika memang ini benar, harusnya dibuktikan dan diserahkan pada pihak berwajib untuk diproses dan dibuktikan. Bukan seperti saat ini, belum tentu meninggal, Dede sudah dihakimi massa sampai meninggal."Bagi saya mewakili keluarga korban, terutama orang tua laki- lakinya untuk pihak polisi agar mengusut tuntas,"ungkapnya.
Ditambahkan Eman, hukum harus ditegakan dan juga proses harus sesuai fakta di lapangan. Tidak bisa tuduhan warga menjadi pembenaran, sehingga nyawa orang tidak ada harganya. "Saya dalam hal ini sebagai Kepala Desa Puspasari bukan melindungi orang salah. Tapi ini jelas, buktinya saja tidak ada, sehingga pihak Polsek Cibuaya harus mampu membuktikan motif kematian Dede yang secara usia masih termasuk remaja. Kemungkinan lain itu bisa saja sehingga penuntasan motif kematian Dede harus diungkap," jelasnya.
Sementara itu, dokter yang menangani korban Dede, dr Dendi pada RAKA saat dimintai keterangan mengatakan, Dede masuk sekitar jam emapat dini hari dengan diantar pihak Polsek Cibuaya yang menggunakan mobil Polsek Cibuaya juga. Saat itu, kondisi Dede masih setengah sadar, namun sudah lemas karena kemungkinan terlalu lama tidak mendapat pertolongan. "Saat dibersihkan kondisinya masih setengah sadar, karena ada repleks tangan yang seolah kesakitan. Dan kondisi korban tidak ada luka bekas senjata tajam dan tidak ada darah aktif yang keluar. Namun memang secara medis kondisinya perlu dirujuk ke rumah sakit. Dan pada saat itu juga sudah disarankan pada anggota yang mengantarnya ke klinik," jelas dr Dendi pada RAKA.
Ditambahkan Dendi, tidak selang begitu lama, Dede koma, hampir dua kali dan sekitar jam lima pagi Dede meninggal dunia. "Saat itu sudah disarankan untuk dibawa kerumah sakit, dan pak polisi bilang menunggu atasannya dulu,"kata dr Dendi.
Sementara Kades Ketarahayu Suhendi pada RAKA mengatakan, kejadian malam itu tidak diketahuinya. Namun memang pagi itu, kata Kades, ada yang mengabari kalau telah terjadi pemukulan oleh warganya yang diduga akan mencuri motor. "Saya tidak tahu kejadianya Kang, memang disana Dusun Tiga rawan pencurian motor. Tapi untuk kasus Dede saya tidak ada di tempat saat itu tidak enak badan dan tertidur,"akunya pada RAKA.
Kapolsek Cibuaya Iptu Asep pada RAKA menerima laporan pihak korban dan langsung akan menindaklanjuti untuk mengungkap kasus ini. "Kita juga akan melakukan visum untuk memastikan kematian Dede. Kita akan menindaklanjuti kasus Dede ini hingga tuntas," tegas Kapolsek Cibuaya pada RAKA.
Sementara berdasarkan kabar yang juga didapat RAKA, Dede meninggal akibat ada cek cok sesama anak muda. Sehingga kemungkinan Dede menjadi korban salah sasaran atau memang kebawa- bawa. Karena rumornya Dede sudah sering main ke wilayah Sarengseng."Pada malam Minggu kemarin ada ketegangan antara anak motor Sarengseng dengan Cibuaya, namun memang hal itu tidak terjadi perang," terang Anwar, warga Cibuaya pada RAKA.(dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar