English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 22 Januari 2014

Bibi Korban: Dede Anak Pendiam

DEDE dikenal sebagai anak pendiam dan tidak banyak gaya. Itulah yang diakui banyak temanya dan orang yang kenal Dede. Sehingga kematian Dede yang dituduhkan akan mencuri motor agak mengagetkan dan tidak dipercaya bisa berbuat seperti itu.
Bibi korban, Aam mengatakan, Dede sehari- hari terbilang pendiam dan tidak banyak gaya. Sehingga mendengar sepeti ini agak tidak percaya dan belum kepikiran kalau Dede berani seprti itu."Saya tahu Dede orangnya pendiam dan bahkan dia memiliki penyakit yang membuat dia cenderung pendiam dan tidak banyak gaya. Penyakit kulit yang ada pada Dede membuat Dede jika dilihat tidak mungkin berani. Bodinya saja ga seperti anak lain yang kelihatan fit," aku Aam.
Ditambahkan Aam, sehari- hari Dede malah bermain dengan Fahrudin yang selama dua minggu ini, bahkan tidurnya juga bareng. "Yang saya tahu Dede anaknya pendiam dan tidak banyak permintaan apa- apa meski ibunya jadi TKW di Arab. Sehingga kejadian ini sangat memukul saya yang sudah dianggap menjadi pengganti ibunya," tangis Aam.
Orang tua Fahrudin, teman main Dede Sarkom mengatakan, Dede tidak pernah iseng mengambil barang orang. Seperti dalam rumah ataupun barang- barang yang ada di rumah tidak pernah ada yang hilang."Yang saya tahu, Dede hampir setiap hari bareng anak saya. Dan selama berteman,tidak ada barang atau apapun yang hilang. Dan secara pergaulan Dede merupakan anak pendiam,"akunya.
Ditambahkannya, Dede sehari- hari terlihat tidak banyak gaya yang kebanyakan anak yang ditinggal ibunya pergi jadi TKW. Meski Dede harus tinggal pindah- pindah karena ibu dan bapaknya sudah tidak bersama. "Untuk Dede yang saya lihat anaknya pendiam bagaiamana anak yang polos dan lugulah," katanya.
Sementara itu, Fahrudin teman sepermainan Dede dan juga teman tidur Dede pada RAKA mengatakan, selama berteman dengan Dede tidak melihat kalau Dede anak gaul atau anak jalanan. Karena mainnya juga biasa saja, sehingga tidak ada yang enah. Memang sebelum meninggal kemarin malam Dede ngajak saya main namun saya tidak bisa. Dan akhirnya Dede pergi jalan kaki untuk menjemput temannya yang lain,"aku Fahrudin pada RAKA.
Ditambah Fahrudin, untuk main ke Serengseng memang bukan hal pertama melainkan sering diketahui dari pengakuan Dede."Untuk main memang sering, bahkan sebelum tidur bareng saya sering main sorenya dan biasanya pulang jam 10 malam. Karena saya sekolah, biasanya saya jarang ikut, tapi Dede juga main biasa tidak aneh- aneh,"akunya lagi pada RAKA.(dri)


Cerita lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar