Bencana Membuat Rakyat Tambah Miskin

KARAWANG yang dibelah sungai-sungai besar, seperti Sungai Citarum, Sungai Cibeet, dan Sungai Cilamaya merupakan daerah yang rawan bencana banjir. Ini bisa dibuktikan dengan banjir lalu yang disebabkan buruknya daerah resapan air, ditambah meluapnya ketiga sungai tersebut. Hal itu dijelaskan Ketua Harian FORKADASC, Hendro Wibowo para RAKA.
Menurutnya, penyebab bencana banjir dan dampaknya ini akan melahirkan kemiskinan baru di Kabupaten Karawang. �Banjir di Kabupaten Karawang selalu terjadi setiap musim hujan. Ini harus segera diatasi, karena jika terus terjadi, akan mengakibatkan kemiskinan baru,� jelasnya.
Dijelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karawang bisa diperoleh dengan jumlah besar, mengingat banyaknya investor yang menanamkan usahanya di Kabupaten Karawang, tetapi PAD itu akan sia-sia jika Karawang terus dilanda bencana tanpa ada solusi. Karena bencana banjir yang seing terjadi ini tentunya akan menghilangkan mata pencaharian warga. Seperti petani yang sawahnya terendam, begitu pun pedagang yang rumahnya kebanjiran. Mereka praktis tidak bisa usaha selama menghadapi hari-hari banjir itu.
Ditambahkan Hendro, Karawang memang wilayah yang dibangun pada dataran yang penuh air sejak zaman dahulu. Maka perlu dipahami sistem pengairan Karawang sudah dibuat oleh alam. Namun begitu, sistem pengairan tersebut justru kini semakin sempit seiring tumbuhnya pembangunan kota dan daerah di Kabupaten Karawang. �Sehingga perlu perbaikan sistem air normal lagi di Kabupaten Karawang ini.� ungkapnya.
Sementara Kapala Dinas Binamarga dan Pengairan Karawang  Acep Jamhuri menyampaikan, peradaban Kabupaten Karawang memang dibentuk dataran yang penuh air. Maka pada zaman dahulu aktivitas masyarakat yang mempergunakan sarana air begitu banyak. �Makanya Karawang harus mengembalikan peradabannya lagi dengan mencintai sungainya,� kata Acep. (dri)

Cerita lainnya :